BEBERAPA BENTUK TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR DALAM MASALAH IBADAH

Kamis

1.Menggunakan terompet, lonceng, kentongan, dan genta dalam mengumumkan waktu sholat.
Banyak teks hadits yang melarang penggunaan terompet dan kentongan untuk memberitahukan tibanya waktu sholat sebagaimana tradisi orang-orang yahudi dan nasrani ketika melakukan panggilan untuk kebaktian mereka. Perbuatan seperti itu adalah bagian tradisi dalam agama mereka.


2.Sholat di saat matahari terbit, terbenam dan diatas kepala kita.
Telah muncul dalil-dalil syar'i dengan melarang melakukan sholat nafilah ketika matahari terbit, terbenam, dan matahari berada tepat di atas kepala kita hingga tergelincir. Karena pada semua tindakan itu terdapat unsur bertasyabbuh kepada orang-orang kafir yang bersujud keapada matahari pada waktu-waktu itu.


3.Sholat menghadap gambar atau patung.
Talatsum (menutup mulut dengan bercadar) ketika melaksanakan sholat. Dalam perbuatan ini, tasyabbuh kepada orang-orang majusi ketika mereka menyembah api.


4.Bertolak pinggang ketika sholat.
Terkandung tasyabbuh kepada orang yahudi karena mereka melakukanya ketika sedang sholat.
Tasyabbuh kepada iblis dimana ia diturunkan dalam keadaan bertolak pinggang.


5.Isytimal Ashoma' ketika shalat.
Yaitu Pakaian yang membungkus kedua pundak dengan mengeluarkan tangan kiri dari bagian bawah baju dengan tanpa dilengkapi kain.


6.Berselimut dengan pakaian lalu mengeluarkan tangan dari arah dada.
Ini adalah pakaiannya orang yahudi ketika melaksanakan sholat.


7.Bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan sholat.
Dari Ibnu Umar bahwa Rosululloh melarang orang yang sedang duduk dengan bertumpu ke atas tanganya ketika sedang menunaikan sholat, dan beliau bersabda, "Sesungguhnya yang demikian itu adalah ibadahnya orang-orang yahudi"


8.Menjadikan kuburan sebagai masjid. Rosululloh bersabda, "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari-Muslim)


Rosululloh juga bersabda : "Ingatlah sesungguhnya orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani) menjadikan kubur Nabi-nabi dan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid. Maka janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian melakukan hal itu.” (HR. Muslim).


Dari Aisyah bahwa Ummu Salamah menyebutkan di hadapan Rosululloh tentang sebuah gereja yang dilihatnya di negeri Habasyah bernama Maria. Ia menyebutkan kepada beliau tentang segala yang ia lihat di dalamnya berupa gambar. Maka Rosululloh bersabda: "Mereka adalah suatu kaum yang jika ada dikalangan mereka seoerang hamba yang shalih atau pria yang shalih meninggal dunia, mereka membangun di atas kuburnya sebuah masjid dan mereka menggambar gambar-gambar itu didalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk disisi Allah."


9.Menghiasi masjid.
"Sesungguhnya kamu benar-benar akan memperindah masjid-masjid kalian seperti yahudi dan nasrani telah memperindah masjid-masjid mereka."


10. Merayakan tahun baru
Perayaan tahun baru merupakan bagian dari aktifitas ritual agama Yahudi dan Majusi (yang disebut dengan ‘an-Nayrûz’) termasuk Tahun Baru Muharam. Oleh karena itu, merekalah yang sebenarnya memiliki misi merayakan dan memeriahkannya bukan kaum Muslimin.


11.Di dalam Nasrani ada kegiatan kelahiran Isa Al-Masih, di dalam tradisi kaum muslimin sekarang ada kegiatan peringatan kegiatan Maulid Nabi Muhammad n yang juga maksudnya menunjukkan bahwa Islam juga punya kemeriahan dan pesta-pesta walaupun dengan demikian mereka melewati batas-batas syari’at.


12.Dalam tradisi kaum kuffar ada Valentine day, lalu orang-orang Islam membuat-buat Palestine Day.


13.Dalam tradisi kaum Kuffar ada perayaan kenaikan Isa al-Masih, orang-orang Islam kemudian sibuk mencari kesamaan dengan merayakan Kenaikan Isra' dan Mi’raj yang kesemuanya tidak ada dalam Al-Qur’an dan sunnah. Tapi untuk orang yang menelusuri asal muasalnya niscaya mereka akan menemukan hal ini adalah untuk menyaingi kemegahan, kemeriahan, kehura-huraan, kemubaziran harta seperti halnya orang-orang non-Islam melakukannya.


14.Mengkhususkan puasa pada hari Sabtu dan Ahad. Karena kedua hari itu adalah hari besarnya orang musyrik


Demikian sebagian kecil dari bentuk-bentuk tasyabbuh bi kuffar dalam masalah ibadah. Dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua agar bias berpegang teguh dengan ajaran Islam, bangga dengan Islam dan diselamatkan dari segala bentuk-bentuk tasyabbuh dengan orang kafir baik dalam masalah ibadah, pakaian, sifat, tingkah laku, dan lain sebagainya.


15.Mengucapkan selamat hari-hari besar agama lain karena bagi mereka adalah ibadah dan apabila kita melakuakannya berarti menganggap hal itu adalah benar.


Wallahu a'lam bis shawab




0 komentar:

Posting Komentar