Meminang Seorang Pangeran

Kamis

Aku tahu, aku hanya seorang wanita
yang tugasnya menunggu sang pangeran
dalam penantian..


kata mereka, kau yang berhak memilih
dan kami, perempuan, hanya bisa
menolak atau menerima lamaran


tapi, bolehkah kali ini aku yang memilih?
memintamu untuk menjadi yang terindah di hatiku?
kau tinggal bilang ya, atau tidak. mudah kan?


ah, mungkin benar, dunia sudah terbalik
atau bisa juga ini hanya rasa khawatir
kutakut kalau Allah tidak menyisakan satu mujahidNya untukku


hahaha…dasar aneh!
bukankah Allah sudah berfirman
bahwa Dia menciptakan makhlukNya dengan berpasang-pasangan?


tapi, aku juga ingin tahu rasanya
berbunga ketika lamaranku diterimaa
atau kecewa saat pinanganku ditolak
mungkin dengan begitu, aku bisa berbagi dengan kaumku
bagaimana sih sakitnya ditolak?
agar para akhawat tak gampang mengucap kata “tidak”
dengan alasan yang sengaja dibuatbuat :
masih ingin melanjutkan studilah
belum cukup umurlahbelum siap mentallahkurang cocoklah!dan entah apa lagi…


tapi, bagaimana cara meminangmu ya?
apa aku harus mengajukan proposal lebih dulu?
atau langsung datang ke istanamu dan
memohon agar kau sudi menerimaku menjadi permisurimu?i
tukah yang kau mau?


mungkin iya, aku tak seberani Bunda Khadijah
aku pun bukan bidadari yang tak dianugerahi rasa malu
karena ia memang diciptakan dan ditugaskan untuk melayanimu


tapi, jika aku boleh memilihi
zinkan aku meminangmu sebagai kekasih


copas dari sini .




0 komentar:

Posting Komentar